Social Icons

Pages

Selasa, 17 Juni 2014

Candi Muara Jambi

Catatan Perjalanan : Candi Muara Jambi

Catatan Perjalanan : Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Malayu Tua di Situs Muara Jambi, Situs Purbakala Terluas Di Indonesia
(oleh Aldi Amdefi)
peta-situs1
Peta Situs Muara Jambi
Tahukah anda jika di propinsi Jambi pernah berdiri tiga kerajaan melayu? Dua diantaranya bercorak Budha, bermula dari Kerajaan Malayu (Melayu Tua) kemudian muncul Kerajaan Dharmasraya (Melayu Muda), dan terakhir adalah Kesultanan Jambi yang bercorak Islam (Melayu Islam). Ketiga Kerajaan tersebut berdiri silih berganti sejak abad ke-4 Masehi hingga kedatangan bangsa Belanda ke Jambi yang berhasil menghancurkan Kesultanan Jambi pada tahun 1904.
Sebagian masyarakat di Propinsi Jambi sudah mengetahui keberadaan situs Muara Jambi yang lebih dikenal dengan komplek percandian Muara Jambi, minimal pernah mendengar nama tersebut. Tapi, siapa menyangka jika situs purbakala tersebut ditemukan di tengah lebatnya hutan. Jangan membayangkan bahwa candi-candi tersebut seperti Candi Borobudur atau Prambanan di Pulau Jawa. Situs purbakala yang membentang dari Barat ke Timur di tepian Sungai Batang Hari sepanjang 7,5 kilometer ini dibangun menggunakan batu merah dan pada dindingnya belum ditemukan pahatan-pahatan relief. Keberadaan kompleks percandian ini menjadi bukti bahwa sekitar abad 4-5 Masehi, Kerajaan Malayu (Melayu Tua yang bercorak Budha) pernah beribu kota di Muara Jambi. Peninggalan ini terbentang dari desa Muaro Jambi dan desa Danau Lamo di bagian barat hingga desa Kemingking Dalam, Kecamatan Muaro Sebo di bagian Timur, Kabupaten Muara Jambi. Situs yang terletak sekitar 500 meter dari Sungai Batang Hari ini memiliki luas 155.269,58 hektar, sepuluh kali lebih luas dari situs borobudur, keberadaannya seperti tersembunyi dari peradaban.
Bagi yang menyukai wisata sejarah, situs Muara Jambi dapat dijadikan sebagai pilihan. Untuk menuju ke Komplek Percandian Muara Jambi, dapat ditempuh melalui jalan sungai dan darat. Berikut adalah catatan perjalan saya menuju situs Muara Jambi pada Sabtu ( 7 Februari 2009).
Perjalanan saya menuju situs Muara Jambi ditempuh dengan lancar melalui jalan darat dengan menggunakan sepeda motor selama 1 jam dari pusat kota melalui Jembatan Aurduri, Simpang Jambi Kecil, hingga tiba di lokasi. Setelah melewati Jembatan Aurduri, jalan terbagi dua, ke arah kanan menuju ke Kecamatan Danau Teluk (Kota Jambi) sedangkan ke arah kiri menuju kelurahan Penyengat Olak (Muara Jambi), ke arah inilah sepeda motor kami belokkan. Jalan yang ditempuh sepanjang kelurahan Penyengat Olak berkondisi baik, lebar dan ramai dengan kendaraan besar, wajar saja karena ini merupakan jalan lintas yang dilalui oleh kendaraan berbadan besar.
Baru tiga kilometer perjalanan dari jembatan Aur Duri, terdapat sebuah simpang tiga dengan papan penunjuk arah berukuran besar, yang menyatakan bahwa untuk menuju ke lokasi kami harus berbelok ke arah kanan. Setelah berbelok ke arah kanan kembali terdapat papan penunjuk arah, kali ini berukuran kecil dengan tulisan : Candi Muara Jambi 23 KM. Inilah yang dinamakan simpang Jambi Kecil. Rute yang akan saya lewati selanjutnya adalah jalan perkampungan yang sudah beraspal. Sayangnya, sepanjang jalan ini terdapat banyak lubang dengan kedalaman 10 hingga 20 cm. Mulai dari sinilah, kami sulit melaju dengan kecepatan tinggi.
Dua kilometer dari simpang Jambi Kecil, kami masih menemukan banyak rumah-rumah penduduk berbentuk rumah panggung, sekolah dasar dan madrasah, hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kotorannya, serta ladang. Setelah itu, sepanjang jalan hanya dipenuhi oleh kebun karet, semak belukar serta pohon-pohon tinggi berdaun lebat. Rute ini, lebih layak disebut “membelah hutan”. Selama dua puluh menit, yang terlihat di rute ini hanya semak belukar dan pohon-pohon rindang, sesekali kami bertemu dengan satu-dua orang warga yang baru pulang dari berladang. Jika saja di rute itu, sepeda motor yang saya kendarai tiba-tiba mogok, berarti saya harus mendorong sepeda motor sejauh belasan kilometer untuk bisa menemukan bengkel. Dalam perjalanan melintasi hutan ini, saya hanya bisa berharap semua berlangsung dengan baik. Suatu saat saya dikejutkan dengan seekor kera yang sedang melintas. Dalam benak, untung hanya seekor kera, bagaimana halnya jika kami bertemu dengan binatang buas ?
Sekitar dua puluh menit “membelah hutan” kami kembali menemukan rumah warga, ini pertanda bahwa beberapa saat lagi kami akan melintasi jalan besar. Ternyata benar, setelah keluar dari rute “membelah hutan”, selanjutnya adalah “rute aman”. Di “rute aman” ini, banyak terdapat rumah warga, fasilitas publik, termasuk bengkel sepeda motor. Sekitar 15 menit kemudian, saya tiba di lokasi, tentu dengan petunjuk dari “papan penunjuk jalan yang berukuran kecil”. Karena ini adalah perjalan pertama saya menuju ke Situs Muara Jambi, maka keberadaan papan penunjuk arah sangat berarti.
Setibanya di lokasi, saya heran, ternyata keadaan komplek percandian ini tidak jauh berubah dengan keadaan 15 tahun lalu saat saya masih berumur 6 tahun dan masih duduk di kelas 1 sekolah dasar, saat pertama kali saya mengunjungi situs ini. Yang berbeda hanyalah adanya gapura di pintu utama, papan bertuliskan “Selamat Datang di Situs Muara Jambi” serta jalan setapak terbuat dari konblok yang menjadi penghubung antar candi. Ya, komplek percandian ini sangat luas, jadi diperbolehkan untuk menggunakan sepeda motor di area komplek untuk menuju candi yang satu ke candi yang lain.dalam menghubungkan untuk menggunakan sepeda motor.
Lima ratus meter dari pintu utama, terdapat sebuah dermaga kecil di pinggir sungai Batanghari. Dermaga ini digunakan bagi pelancong yang menggunakan speedboat melalui Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di sumatera. Dari informasi yang saya dapat, dermaga ini sangat jarang disinggahi oleh speedboat karena pada umumnya pelancong lebih memilih jalan darat. Masuk dari pintu utama, disisi kiri (sebelah barat) terdapat rumah-rumah penduduk berbentuk rumah panggung berdinding kayu, disisi kanan (sebelah timur) terdapat gedung kesenian yang berwarna merah bata – sama seperti warna candi-candi disini. Kemudian disebelah timur terdapat gedung koleksi atau museum situs yang menyimpan artefak-artefak yang ditemukan di situs ini.
Candi Gumpung
Candi yang pertama kali kita jumpai adalah Candi Gumpung, yang berada tepat di depan Museum Situs . Candi ini ditemukan pada tahun 1820, dan dilakukan pemugaran pada tahun 1982 sd 1988. Penyebutan nama gumpung pertama kali oleh F.M.Schinitger dalam laporan pengamatannya pada tahun 1937. Berdasarkan dari bentuk huruf pada prasasti-prasasti yang ditemukan pada candi gumpung, diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke 9 masehi hingga awal abad ke 10 Masehi. Candi gumpung memiliki halaman yang dibatasi dengan pagar keliling berbentuk persegi dengan ukuran 150 m x 155 m dengan 6 buah gapura, terdapat sebuah candi induk berukuran 17,9 m x 17,3 m dan candi perwara berukuran 9,85 m dan 9,75 m. Sekeliling pagar terdapat parit kecil yang dahulu dapat dialiri oleh air. Disebelah utara candi ini terdapat sungai buatan yang disebut dengan parit johor dan bagian barat terdapat sungai (buatan) jambi, namun kedua sungai buatan tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan dan tidak bisa dilalui lagi dengan kendaraan air seperti perahu sampan. Candi ini menghadap ke arah timur, sesuai dengan arah gapura utama. Pada waktu dilakukan pemugaran tahun 1982 hingga 1988, telah diselamatkan beberapa temuan penting, diantaranya arca Prajnaparamita, dan sebuah padmasana bata (lapik/dudukan arca), peripih candi, wajra, serta potongan gelang perunggu yang saat ini tersimpan di Museum Situs. Sedang temuan besar lain berupa makara batu berukir sangat indah dan kini terpasang pada salah satu pipi tangga candi utama. Menarik untuk tidak dilewatkan yaitu tetap dilestarikannya sisa-sisa pagar tembok yang telah rubuh, yang terletak di depan candi di sisi timur laut.
Candi Gumpung
Candi Gumpung
Arca Pradjaparamita
Arca Pradjaparamita
Bunga emas yang ditemukan pada Candi Gumpung
Bunga emas yang ditemukan pada Candi Gumpung
Kolam Telagorajo
Sekitar 100 meter arah tenggara Candi Gumpung terdapat sebuah kolam yang dikenal dengan nama Telagorajo. Kolam ini terbuat dari tanah dengan bagian tepi tidak berlapis bata, kedalam kolam jika dihitung dari permukaan gundukan tanah adalah 4 meter, namun hanya setengah dari kedalaman tersebut yang digenangi air. Keberadaan kolam yang ditemukan pada 1970, diperkirakan berfungsi sebagai waduk kontrol air agar tidak menggenangi candi dan sebagai persediaan air bersih pada masa lalu.
Telagorajo
Telagorajo
Candi Tinggi I dan Candi Tinggi II
Candi berikutnya adalah Candi Tinggi II, berjarak 500 meter sebelah timur laut Candi Gumpung. Luas komplek Candi Tinggi 2,92 Ha terdiri dari 1 bangunan induk, 6 bangunan perwara dan pagar keliling. Bangunan induk telah dipugar berdenah bujur sangkar, berukuran 16 m x 16 m dengan tinggi 7,6 m. Diperkirakan dahulu, candi ini dibangun dua tahap, hal ini terbukti dari struktur bangunan yang lebih tua ditemukan masih tetap utuh dibagian dalam bangunan candi. Bagian penampil dan tangga naik pada candi induk berada di sebelah selatan. Sedangkan candi perwara yang berbentuk bujur sangkar meyebar di sisi timur laut, barat, baratdaya, selatan candi induk. Keadaan sekarang dari bangunan tersebut yang tersisa hanya bagian pondasi dan sedikit bagian kaki, gapura menuju komplek candi tinggi ini terletak di timur dan barat. Pada candi induk terdapat tangga naik menuju kedua teras candi dengan tubuh bangunan makin mengecil pada puncaknya. Beberapa temuan yang sekarang tersimpan di Museum Situs, antara lain sejumlah potongan benda dari besi dan perunggu, pecahan arca batu, fragmen keramik asing dari Cina asal abad ke-9 hingga ke-14 Masehi. Disamping itu juga terdapat bata-bata kuno yang digores dengan tulisan yang lazim dipakai pada abad ke-9 Masehi, sezaman dengan tulisan prenagari.Tidak jauh dari Candi Tinggi II, terdapat Candi Tinggi I, candi ini berukuran lebih kecil dari Candi Tinggi II.
Candi Tinggi I
Candi Tinggi I
Candi Tinggi II
Candi Tinggi II
Candi Kembar Batu
Terletak sekitar 250 meter sebelah tenggara komplek Candi Tinggi II, terdapat Candi Kembarbatu yang diperkirakan mulai dibangun sekitar abad 12Masehi. Pada candi ini ditemukan artefak berupa gong bertuliskan huruf Cina, lempengan-lempengan emas, batu akik, bata bertuliskan huruf Jawa Kuno dan keramik Cina. Komplek candi kembarbatu memiliki halaman berukuran 59 m x 63 m. Di dalam terdapat 1 candi induk, 5 candi perwara yang telah di pugar, 2 perwara yang belum di pugar, 2 struktur bangunan yang belum diketahui fungsinya, pagar keliling, gapura, dan parit keliling. Secara keseluruhan komponen bangunan yang terdapat di komplek Candi Kembarbatu terbuat dari bata. Candi induk menghadap ke arah timur, perwara I menghadap ke arah timur-barat, perwara II dan V menghadap ke arah timur dan perwara III dan IV menghadap ke arah utara. Pada waktu dilakukan ekskavasi berhasil diselamatkan sebuah gong kuno dari perunggu bertuliskan huruf Cina, dan kini benda itu menjadi koleksi Museum Negeri Jambi. Selain itu juga ditemukan pula bata bergambar, bergores serta bertulis, dan keramik asing dari masa Dinasti Sung yang dapat kita lihat di Museum Situs.
Candi Kembar Batu
Candi Kembar Batu
Candi Astano
Candi Astano berada sekitar 1.250 m arah timur Candi Tinggi. Bangunan candi induk unik, berbeda bentuk dibanding candi-candi lain yang ada di Situs Muaro Jambi. Bentuk bangunan memiliki 12 sisi, menurut penafsiran para ahli, bentuk tersebut merupakan gabungan tiga bangunan yang masing-masing berbeda usianya atau dibangun lebih dari satu kali. Selain itu di lokasi candi juga ditemukan dau buah padmasana (lapik/dudukan arca), keramik asing dari masa Dinasti Sung dan ratusan manik-manik.
Candi Astano
Candi Astano
Candi Gedong I dan Candi Gedong II
Kedua candi letaknya saling berdampingan, Candi Gedong 1 berada di sisi timur dan Candi Gedong 2 terletak di sebelah barat. Kedua candi ini terletak sekitar 1 kilometer disebelah barat Candi Gumpung. Kedua candi induk sama-sama memiliki tangga masuk dari sisi timur. Halaman candi dikelilingi pagar tembok sepanjang 65 x 85 m dengan gapura utama terletak di sisi timur. Selain bangunan candi, juga ditemukan pecahan arca, sejumlah bata bergambar dan bertulis, lesung batu, lonceng, uang kepeng Cina, umpak batu dan pecahan-pecahan genting kuno yang semuanya tersimpan di Museum Situs. Khusus temuan umpak batu dan genting, ditafsirkan pada lokasi ini selain terdapat struktur bangunan bata, juga pernah berdiri struktur bangunan kayu/bambu beratap genting. Candi Gedong 2 dikelilingi pagar tembok sepanjang 76 x 675 m, sedang reruntuhan gapura utama terletak di sisi timur. Dari sisa-sisa yang ada dapat diketahui bahwa pada mulanya Candi Gedong 2 memiliki lantai bata, di depan candi induk terdapat candi perwara. Temuan penting lainnya, yaitu arca Gajah Singha serta sejumlah pecahan arca batu, bata bertulis dan pecahan keramik asing dan lokal.
Candi Gedong I
Candi Gedong I
Candi Gedong II
Candi Gedong II
Arca Gaja Singha yang ditemukan pada Candi Gedong
Arca Gaja Singha yang ditemukan pada Candi Gedong
Arca Dwarapala yang ditemukan pada candi gedong
Arca Dwarapala yang ditemukan pada candi gedong
Candi Kedaton
Kompleks candi terletak di sebelah utara jalan raya, sebelum pintu gerbang masuk kawasan wisata Situs Muaro Jambi, atau dapat dicapai dari pusat kunjungan ke arah barat melalui Candi Gedong 1 dan 2. Candi Kedaton merupakan kompleks candi terbesar yang ada di Situs Muaro Jambi. Halaman kompleks dikelilingi pagar tembok, reruntuhannya masih dapat ditemui, dan diperkirakan memiliki panjang yang mengelilingi wilayah 215 x 250 m. Di dalam kompleks terdapat candi induk yang menghadap ke utara dan berdenah bujur sangkar berukuran 26 x 26 meter. Bangunannya mudah dikenali karena bentuknya yang besar dan pada salah satu dinding sisi barat terdapat longsoran berangkal berwarna putih yang merupakan bagian dari batu isian bangunan. Kebesaran candi juga tampak dari aneka ragam temuan purbakala seperti padmasana batu, umpak-umpak batu, ubin bata serta tidak jauh dari lokasi candi pernah ditemukan sebuah belanga yang cukup besar, yang kini tersimpan di Museum Situs.
Candi Kedaton
Candi Kedaton
Belanga yang ditemukan pada Candi Kedaton
Belanga yang ditemukan pada Candi Kedaton
Candi Koto Mahligai
Lokasi kompleks candi terletak paling barat dari gugusan percandian Muaro Jambi. Dari pusat kunjungan wisata situs purbakala Muaro Jambi berjarak ± 4 km, yang secara administratif terletak di wilayah Desa Danau Lamo kecamatan Muarosebo. Pada kompleks candi terdapat candi induk dan candi perwara, selain itu juga terdapat sisa-sisa dinding tembok suatu bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan. Wilayah dengan luas ± 10.850 m² ini juga dikelilingi pagar tembok. Pada halaman ini pernah ditemukan dua buah arca gajah, satu diantaranya berupa Gajah Singha seperti yang ditemukan di Candi Gedong 2. Kedua arca tersebut telah dipindahkan dan disimpan di Museum Situs.
arca-gajah-singha-1-yang-ditemukan-di-candi-koto-mahligai
Arca Gaja Singha 1 yang ditemukan di Candi Koto Mahligai
Arca Gaja Singha 2 yang ditemukan pada Candi Koto Mahligai
Arca Gaja Singha 2 yang ditemukan pada Candi Koto Mahligai
Gundukan candi yang belum dipugar
Masih terdapat 5 komplek candi yang telah terdefinisi tapi belum di pugar, yaitu Candi Sialang, Candi Sematang Tanah, Candi Kemuning, Candi Teluk I dan Candi Teluk II. Tiga candi pertama terletak tidak jauh dari Museum Situs, sedangkan Candi Teluk I dan II terletak di seberang Sungai Batanghari dan tidak mungkin saya kunjungi. Lagi pula kelima Candi tersebut masih berupa gundukan pecahan bata merah.
Saat ini telah ditemukan sekitar 83 runtuhan candi termasuk benteng dan sungai buatan yang mengelilinginya serta 60 buah menapo (gundukan tanah reruntuhan sisa bangunan kuno) yang terdapat di situs Muaro Jambi. Namun baru sembilan candi yang telah dilakukan pemugaran yaitu Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Kedaton, dan Candi Koto Mahligai dan satu buah Telagorajo.
Sejarah Kesitusan Muara Jambi
Mengenai percandian Muara Jambi, para pakar sepakat bahwa percandian tersebut dihubungkan dengan Kerajaan Melayu yang lokasinya ada di sekitar Batanghari. Pada mulanya situs Muaro Jambi tidak banyak dikenal orang dan hanya diketahui penduduk setempat. Baru pada tahun 1820, secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris yang ketika bertugas mengunjungi daerah pedalaman Batanghari mendapat laporan dari penduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muaro Jambi. Selanjutnya pada tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang bernama F.M. Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera, pernah mengunjungi dan sempat melakukan penggalian terhadap situs Muaro Jambi. Sejak itu Muaro Jambi mulai dikenal, dan mulai 1976 sampai saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian dan preservasi arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah di situs Muaro Jambi ini. Pada Perayaan Waisak 2007, Komplek Percandian Muaro Jambi menjadi lokasi pusat perayaan Waisak di Sumatra.
Deretan Stupa disisi utara museum situs
Deretan Stupa disisi utara museum situs
Stupa di sisi utara museum situs
Stupa di sisi utara museum situs
Bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di masa lalu situs Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat peribadatan. Terdapat petunjuk kuat dari peninggalan yang ditemukan bahwa Percandian Muaro Jambi adalah pusat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana (Tantrayana) . Petunjuk tersebut terlihat selain dari candinya sendiri juga dari ragam temuan sarana ritual seperti, Arca Prajnaparamita (Dewi Kebijaksanaan), reruntuhan stupa, arca gajah singha, wajra besi.
Wilayah situs juga dikelilingi oleh setidaknya 6 kanal atau parit-parit kuno buatan manusia, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Sekapung, Parit Johor dan Sungai Melayu. Sebagian besar parit tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan. Beberapa tahun silam, penduduk setempat masih memanfaatkan alur-alur kanal kuno ini sebagai sarana transportasi dengan menggunakan sampan tradisional. Bukan tidak mungkin bahwa pada masa lalu kanal-kanal ini dibuat dengan alasan yang sama, yaitu sebagai sarana transportasi dan distribusi logistik, selain sebagai sistem drainase kawasan rawa. Ada pula yang menduga fungsi strategisnya sebagai sistem pertahanan kompleks percandian.
Berbeda dengan candi Borobudur yang dibuat dari batu andesit, candi di sini terbuat dari bata merah. Istilah komplek digunakan karena pada umumnya candi bukan merupakan sebuah bangunan, Namun merupakan sebuah sistem rancang bangun yang terdiri dari bangunan induk, dan terdapat bangunan lain sebagai pendamping atau perwara. Candi di situs muarojambi terbuat dari batubata yang memiliki ukuran yang lebih besar dari batu bata yang dibuat sekarang, bentuknyapun sangat beragam. Tidak mengherankan jika batubata dijadikan sebagai bahan utama pembangunan Candi pada jaman dulu, karena faktanya di daerah Jambi yang merupakan dataran rendah susah ditemukan batu alam.
Banyak artefak termasuk arca yang dibuat menggunakan bahan yang berbeda, dipastikan benda-benda tersebut adalah benda impor dari pulau jawa atau dari daerah diluar Jambi. Bayangkan jika suatu saat, seluruh gundukan candi (80 buah) dan menapo (gundukan tanah yang merupakan bangunan purba) dipugar seperti keadaan pada masa lalu, parit disekitar candi di “re-build”, kanal kuno atau sungai buatan zaman itu — (Sungai Amburan Jalo, Sungai Terusan, Sungai Berembang, Parit Sungai Medak, Sungai Melayu, parit Johor, Parit Sekapung, Sungai Jambi) — digali, diairi sehingga dapat dilalui oleh kapal-kapal kecil dalam menjelajah situs terluas di Indonesia itu, yang akan membawa kita menuju ke masa kuno ketika itu. Seperti yang pernah dikatakan oleh Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin : Dalam beberapa tahun akan datang, mungkin saja kita bisa mengelilingi situs percandian Muaro Jambi dengan menggunakan kapal melalui kanal-kanal kuno disekeliling komplek percandian, kita seperti dibawa kembali ke abad 4 Masehi. Mungkin suatu saat akan menjadi salah satu keajaiban dunia.

Diambil dari Blog. (Humaniora Indonesia)

"CANDI MUARO JAMBI"

Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo adalah tempat/lokasi candi Muaro Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Dikawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai. Dilihat dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad ke IV dan V masehi. Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung memperlihatkan ciri-ciri yang banyak persamaannya dengan arca Prajnaparamita dari zaman Singosari. Beberapa meter dari candi telaga tempat pemandian para raja yang dinamakan telaga Rajo.
 
Kelompok Candi Tinggi terletak kurang lebih 200 meter timur laut Candi Gumpung. Candi berukuran 75 x 92 meter yang dipagar sejak tahun 1979-1988. Pintu gerbang utamanya berada disisi timur. Didalam halaman kelompok Candi Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah Candi Perwara (penampilan)
 
Selain itu terdapat sisi lantai bata di depan candi induk yang memiliki denah berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16 meter. Setelah dipagar, kini candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya cendrung mengecil keatas.
 
Lalu ada 6 buah candi lagi yang hanya bagian pondasi dan sedikit bagian kakinya saja. Sejumlah temuan penting yang dapat ditemukan dari kelompok Candi Tinggi adalah sebuah potongan benda dari besi dan perunggu, kaca kuno, pecahan-pecahan arca batu, pecahan-pecahan keramik yang umumnya alat-ala rumah tangga  yang berasal dari china dari abad 9-14 M serta ratusan bata bertulis, bertanda, serta ratusan bata bercap. Dan  huruf pada bata menunjukkan tertulis huruf Pallawa (Prenagari).
 
Dikompleks candi Muaro Jambi ini, terdapat Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi yang dibatasi fisik oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran yang tidak sama setiap sisinya, namun secara kasar dapat dihitung 64 X 54 meter persegi dan terdapat struktur tiang bangunan yang terbuat dari kayu dan lantai yang terbuat dari batu bata. Gong Cina pernah ditemukan oleh para arkeolog. Gong yang berasal dari perunggu beraksara Cina ini disebut-sebut sebagai gong perang, yang kini tersimpan di Museum Negeri Jambi. Dan ada juga candi induk,berukuran 11,5 x 11,5 meter berada didepan Candi Perwara (penampil). Candi Induk ini memiliki tangga pada bagian timurnya.
 
Kemudian Candi Gedong yang terdiri dari dua bagian yakni Gedong 1 dan Gedong 2. Keduanya sangat berdekatan lokasinya sekitar 150 meter. Candi ini terletak sekitar 1.450 meter dari sebelah timur Candi Kedaton, sama-sama memiliki struktur tangga di sebelah timur. Candi Gedong 1 sangat unik, dibangunan yang berbentuk bujur sangkar ini banyak dijumpai temuan lepas purbakala seperti mata uang kepeng dari Cina sebanyak 161 buah, peralatan keagamaan, bata berprofil, bata bertekuk, bata bergores dan kramik Cina serta gerabah local (tembikar). Sebagian besar uang tersebut dalam keadaan aus dan sulit dibaca. Sebagian besar hurufnya berasal dari Dinasti Tang (618-907 M), dinasti Tang selatan (937-976 M), dan dinasti Sung ( 960-1280 M). Di lokasi Candi Gedong juga terdapat sebuah arca Jagopati ( Arca Prajurit)
 
Tak kalah menakjubkannya, Sampai awal abad ke-21 M ini, disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang 39 kelompok candi. Bangunan candi tersebut adalah peninggalah kerajaan melayu hingga kerajaan Sriwijaya, yang berlatar belakang kebudayaan melayu budhis. Diperkirakan candi-candi dilokasi situs sejarah candi Muaro jambi mulai dibangun sejak abad 4 M, salah satu diantara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung.
 
Lokasi kelompok Candi gumpung berada pada 500 meter dikanan mudik sungai Batanghari. Candi Gumpung adalah candi terbesar kedua setelah candi Kedaton. Candi Gumpung tersusun dari bangunan bata dari berbagai bentuk dan ukuran. Dan disini pernah ditemukan benda purbakala yang berhasil di ketemukan oleh para arkeolog. Kelompok Candi Gumpung dibatasi pagar keliling yang membentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran panjang keseluruhan 604,40 meter. Luas keseluruhan areal Candi Gumpung adalah 229,50 m2. Candi Gumpung memiliki Candi Perwara (penampil) sebanyak 5 buah, yang belum jelas benar wujudnya, 4 buah gapura dan 2 buah tempat yang diperkirakan bekas kolam. Gumpung berasal dari penamaan sebuah menapo gumpung dari masyarakat sekitar, dalam bahasa melayu berarti papak atau patah atau terpotong  diatasnya.

Minggu, 01 Juni 2014

Biografi Singkat Ir. Soekarno

Ir. Soekarno

Biografi Singkat Ir. Soekarno - Selamat pagi agan-agan semua, hari ini aku akan posting tentang biografi tokoh paling terkemuka yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia, Yup..siapa lagi kalau bukan sang proklamator sekaligus presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia "Ir. Soekarno". Mengapa aku membahas tentang Ir. Soekarno pada posting pertama di label "Tokoh Dunia" ini? Karena saat ini aku melihat Indonesia sudah terlalu terpuruk dengan pemimpin-pemimpin yang ada saat ini, tetapi bukan berarti sudah tidak ada pemimpin yang peduli lagi dengan Bangsa ini, hanya saja yang baik-baik kalah jumlah dengan yang berfikiran buruk. So sosok pemimpin seperti Ir. Soekarno inilah yang aku harapkan bisa hadir kembali untuk memimpin bangsa Indonesia tercinta ini. Ayo gan, kita bahas lebih lanjut tentang Presiden kita Ir. Soekarno.

Ir. Soekarno atau yang akrab disapa "Bung Karno" oleh bangsa Indoesia ini lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur dan Wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Sebenarnya pada saat dilahirkan nama yang diberikan kepadanya adalah Koesno Sosrodihardjo namun lama kelamaan dikenal sebagai Soekarno. Ayah dari Soekarno adalah Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. 
Semasa kecilnya Ir. Soekarno ia hanya beberapa tahun saja hidup bersama orang tuanya di Blitar, Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara. Soekarno dianggap sebagai tahanan yang berbahaya oleh Belanda, jelas saja karena soekarno memiliki pemikiran yang selama ini jarang dimiliki oleh pemuda Indonesia. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Ir. Soekarno
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah memalui perjuangan yang sangat pangjang bersama pemuda pejuang yang lainnya, akhirnya Ir. Soekarno bersama Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan menjadi Presiden pertama NKRI. Beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Soekarno di Kancah Internasional

Kisah percintaan Soekarno yang sangat terkenal adalah dengan Fatmawati (Istri sekaligus Penjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat Proklamasi), Soekarno memang dikenal sebagai seorang pria yang memiliki pesona mendalam bagi para wanita sehingga dengan mudah mendapatkan wanita yang diinginkannya, bayangkan saja, sejarah mencatat Soekarno menikah sebanyak sembilan kali dalam hidupnya (kayaknya asek banget nih bung karno :r), bahkan ada satu wanita Jepang yang dinikahinya. Anak-anak Soekarno hasil pernikahannya dengan Fatmawati yang paling sering muncul ke media adalah Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5 sekaligus presiden wanita pertama RI) dan Guruh Soekarnoputra (Seorang musisi).

Soekarno bersama Fatmawati

Tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September, terjadi hal bersejarah yang tak bisa dilupakan oleh Bangsa Indonesia, Yup...G 30 S/PKI yang akhirnya melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya sebagai presiden. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden.

Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong. Setlah itu Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Jika anda berkunjung ke Bangkok, Thailand jangan lupa untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds untuk melihat Patung Soekarno yang terbuat dari lilin. Patung lilin tersebut dibuat menyerupai Presiden Soekarno. Patung tersebut dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden. 

Patung Lilin Soekarno di Bangkok
Berikut adalah beberapa Kata Bijak yang pernah dikeluarkan oleh Soekarno untuk Bangsa Indonesia :
  • Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
  • Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
  • Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
  • Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
  • Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
  • ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……
  • Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
  • Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
  • Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.
  • Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Bagaimana gan?? Aku bener-bener terinspirasi oleh perjuangan yang dilakukan dan segala hal yang telah dikorbankan Bung Karno untuk bangsa ini, beliau membawa nama baik Indonesia pada saat kejayaannya dahulu sehingga Indonesia tidak dipandang sebelah mata karena memiliki pemimpin yang sangat berpengaruh bagi kemajuan negara-negara yang menjalin hubungan dan bekerjasama dengan beliau, bahkan Indonesia menjadi salah satu negara Asia yang disegani pada saat itu.

Sayangnya saat ini sudah tidak seperti dahulu lagi, dahulu Soekarno rela berkorban apa saja termasuk jiwa dan raganya untuk Indonesia, tidak seperti kebanyakan pemimpin saat ini yang malah mengorbankan Negara untuk kepentingan pribadi, miris memang keadaan Indoesia saat ini, tetapi aku yakin dan masih menyimpan harapan bahwa suatu hari nanti sosok pemimpin yang dimiliki Soekarno pasti akan lahir dan hadir kembali di tanah air Indonesia ini.

"Ayo kawan, jangan hanya berdiam diri dan terbelenggu dalam kekacauan ini, marilah kita melangkah bersama, lakukan perubahan ke arah yang lebih baik walaupun hanya sebesar semut, saatnya semangat Bung Karno melekat pada diri kita, untuk kita dan Indonesia yang lebih baik".

Sekian dulu postinganku saat ini tentang "Biografi Singkat Ir. Soekarno", seorang anak muda yang penuh gelora untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan yang sudah berlangsung beratus-ratus tahun, hingga akhirnya menjadi seorang pemimpin sejati yang mendirikan sebuah bangsa besar yang disegani oleh dunia. Semoga postinganku ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda. Terimakasih ;)

BIOGRAFI BJ. HABIBIE

Bapak Teknologi Dan Demokrasi Indonesia
Masa Muda.
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.

Karir di Industri.
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.



Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.

Kembali ke Indonesia
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air. Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.

Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya

Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :

“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.

Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.

Habibie menjadi RI-1
Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicer di perusahaan high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur.

Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana.

Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.

Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 12-14 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi).

Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.

Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.

Catatan-Catatan Istimewa BJ Habibie
Habibie Bertemu Soeharto
“Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja“, lanjut Pak Harto menolak bertemu dengan Habibie pada pembicaraan via telepon pada 9 Juni 1998.

(Habibie : Detik-Detik yang Menentukan. Halaman 293)
Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa?

Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.

Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah ‘seorang guru’ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.

Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:

Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis
Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT)
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.

Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang ‘menyakitkan’ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto ‘gerah’ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa, BJ Habibie memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas’ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan.

Habibie : Bapak Teknologi Indonesia*
Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.

Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.

Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.

Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.

Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

Teori Pembangunan Ekonomi Habibie
Menjadi pimpinan di Industri Pesawat Terbang skala besar di Jerman selama bertahun-tahun memberikan inspirasi dan mempengaruhi pemikiran Habibie. Berlandaskan pengalaman itu, Habibie memiliki keyakinan bahwa untuk bisa menjadi negara maju tidak selalu perlu melewati “tahap-tahap” pembangunan yakni pertanian/agraris industri pengolahan pertanian, manufaktur, industri teknologi rendah/menengah baru ke teknologi tinggi. Ia mengemukan teori pembangunan ekonomi negara yang berbeda yakni “Dari negara agraris langsung melompat ke tahap negara industri teknologi tinggi”, tanpa harus menunggu dan melewati kematangan indsutri pertanian, atau tahapan industri manufaktur serta teknologi rendah.

“The basis of any modern economy is in their capability of using their renewable human resources. The best renewable human resources are those human resources which are in a position to contribute to a product which uses a mixture of high-tech.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Dari teori pembangunan ekonomi tersebut, Habibie sangat menekankan pada kualitas SDM bukan semata SDA. Dengan meningkatkan sumber daya manusia (human resources), maka kita dapat membuat produk berteknologi tinggi dimana memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini pun akan mentriger berdirinya perusahaan-perusahaan pendukung dengan teknologi lebih rendah. Jadi, prinsip pembangunan industri ala Habibie adalah Top-Down (dari tinggi hingga ke rendah). Sedangkan secara konvensional adalah dari Down-Top (dari industri teknologi rendah ke teknologi tinggi).

Selama masa pengabdiannya di Indonesia, Habibie memegang 47 jabatan penting seperti : Direkur Utama (Dirut) PT. Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN), Dirut PT Industri Perkapalan Indonesia (PAL), Dirut PT Industri Senjata Ringan (PINDAD), Kepala Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, Kepala BPPT, Kepala BPIS, Ketua ICMI, dan masih banyak lagi.

Habibie : Bapak Demokrasi Indonesia
Ketika mendapat amanah menjadi Presiden RI ke-3, kondisi ekonomi, sosial, stabilitas politik, keamanan di Indonesia berada di ujung tanduk “revolusi”. Dengan mengambil kebijakan yang salah serta pengelolaan ekonomi yang tidak tepat, maka Indonesia 1998 berpotensi masuk dalam era “chaos” ataupun revolusi berdarah. (catatan : perlu diingat bahwa reformasi 1998 menelan ratusan bahkan ribuan korban pembunuhan dan pemerkosaan serta serangkaian kerusuhan, penjarahan, pembakaran, yang terutama ditujukan pada etnis Tionghoa). Untungnya di tahun 1998, Indonesia tidak masuk dalam era revolusi jilid-2 namun hanya masuk dalam era reformasi.

Belajar dari kesalahan presiden pendahulunya, Jenderal Soeharto, Presiden Habibie memimpin Indonesia dengan cermat, cepat, telaten, rasional dan reformis. Habibie menunjukkan perhatiannya terhadap keinginan bangsa untuk lebih mengerti dan menerapkan prinsip umum demokrasi. Perhatiannya didasarkan pada pengamatan Habibie pada pemerintahan Orde Lama dan sebagai pejabat pada masa Orde Baru, dimana telah mengarahkan beliau untuk mempelajari situasi yang ada. Melalui proses yang sistematik, menyeluruh, dan menyatu, Habibie mengembangkan sebuah konsep yang lebih jelas, sebuah pengejewantahan dari proaktif dan prediksi preventive atas interpretasi dari demokrasi sebagai sebuah mesin politik. Konsep ini kemudian diimplementasikan dalam berbagai agenda politik, ekonomi, hukum dan keamanan seperti:

Kebebasan multi partai dalam pemilu (UU 2 tahun 1999)
Undang Undang anti monopoli (UU 5 tahun 1999)
Kebijakan Independensi BI agar bebas dari pengaruh Presiden (UU 23 tahun 1999)
Kebebasan berkumpul dan berbicara, (selanjutnya masyarakat lebih mengenal istilah demonstrasi)
Pengakuan Hak Asasi Manusia (UU 39 tahun 1999)
Kebebasan pers dan media,
Usaha usaha menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme atau dengan kata lain adalah pemerintahan yang baik dan bersih. (Membuat UU Pemberantasan Tindak Korupsi pada tahun 1999)
Penghormatan terhadap badan badan hukum dan berbagai institusi lainnya yang dibentuk atas prinsip demokrasi;
Pembebasan tahanan-tahanan politik tanpa syarat, (eg. Sri Bintang Pamungkas dan Muktar Pakpahan)
Pemisahan Kesatuan Polisi dari Angkatan Bersenjata.
Dalam waktu yang relatif singkat sebagai Presiden RI, Habibie telah memelihara pandangan modern beliau dalam demokrasi dan mengimplementasikannya dalam setiap proses pembuatan keputusan. Peran penting Habibie dalam percepatan proses demokrasi di Indonesia dikenal baik oleh masyarakat nasional ataupun internasional sehingga beliau dianggap sebagai “Bapak Demokrasi“. Komitmen beliau terhadap demokrasi adalah nyata. Ketika MPR, institusi tertinggi di Indonesia yang memiliki wewenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, menolak pidato pertanggung-jawaban Habibie (masalah referendum Timor-Timur), Habibie secara berani mengundurkan diri dari pemilihan Presiden yang baru pada tahun 1999. Beliau melakukan ini, selain penolakan MPR atas pidatonya tidak mengekang beliau untuk terus ikut serta dalam pemilihan, dan keyakinan dari pendukung beliau bahwa beliau akan tetap bisa unggul dari kandidat Presiden lainnya, karena yakin bahwa sekali pidatonya ditolak oleh MPR akan menjadi tidak etis baginya untuk terus ikut dalam pemilihan. Keputusan ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan politik dari arti sebuah demokrasi.

Karena “demokratis”-nya Habibie, maka iapun memberikan opsi referendum bagi rakyat Timor-Timur untuk menentukan sikap masa depannya. Namun, perlu dicatat bahwa Habibie bukanlah orang yang bodoh dengan mudah memberikan opsi referendum tanpa alasan yang jelas dan tepat. Habibie sebagai Presiden RI memberikan opsi referendum kepada rakyat Timor-Timur mengingat bahwa Timor-Timur tidak masuk dalam peta wilayah Indonesia sejak deklarasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara yuridis, wilayah kesatuan negara Indonesai sejak 17 Agustus 1945 adalah wilayah bekas kekuasaan kolonialisme Belanda yakni dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Irian Jaya/ Papua). Ketika Indonesia merdeka, Timor-Timur merupakan wilayah jajahan Portugis, dan bergabung bersama Indonesia dengan dukungan kontak senjata.

Bagi sebagian orang menganggap bahwa masuknya militer Indonesia di Timor-Timur merupakan bentuk neo-kolonialisme baru (penjajahan modern) dari Indonesia pada tahun 1975. Seharusnya Indonesia tidak ikut campur pada proses kemerdekaan Timor-Timur dari penjajahan Portugis. Jadi, kita dapat memahami dibalik landasan Habibie dimana provinsi Timor-Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perlu dicatat bahwa kasus Aceh dan Papua berbeda dengan Timor-Timur.

Habibie : Master of Economic
Sejak era reformasi 1998, tampaknya hanya Habibie yang menjadi presiden yang benar-benar sukses mengelola ekonomi dengan baik. Dalam kondisi yang amburadul, kacau balau baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan tiada hari tanpa demonstrasi, Habibie mampu membawa ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Meskipun Presiden Singapura Lee Kuan Yeew berusaha mendiskritkan kemampuan Habibie untuk memimpin Indonesia, toh Habibie menunjukkan bukti. Ketika banyak orang yang menyangsikan bahwa Habibie mampu bertahan selama 3 hari sebagai Presiden, namun semua dapat dilalui. Lalu, pihak-pihak yang tidak suka dengan Habibie pun menyampaikan opini bahwa Habibie tidak mampu bertahan lebih dari 100 hari. Sekali lagi, Habibie membuktikan bahwa ia mampu memimpin Indonesia dalam kondisi kritis.

Dari nilai tukar rupiah Rp 15000 per dollar diawal jabatannya, Habibie mampu membawa nilai tukar rupiah ke posisi Rp 7000 per dollar. Ketika inflasi mencapai 76% pada periode Januari-September 1998, setahun kemudian Habibie mampu mengendalikan harga barang dan jasa dengan kenaikan 2% pada periode Januari-September 1999. Indeks IHSG naik dari 200 poin menjadi 588 poin setelah 17 bulan memimpin. Tentu, indikator-indikator kesuksesan ekonomi era Habibie tidak dapat diikuti dengan baik oleh masa pemerintah Megawati maupun SBY.

Beberapa keberhasilan ekonomi di era Habibie sebenarnya tidak lepas dari usaha keras dan perubahan mendasar dari para tokoh reformis yang duduk di kabinet seperti Adi Sasono (Men. Koperasi), Soleh Salahuddin (Men. Kehutanan dan Perkebunan), Tanri Abeng (Men. BUMN). Namun, perlu disadari bahwa Habibie bukanlah presiden yang benar-benar reformis dalam menolak kebijakan ekonomi ala IMF. Dengan keterbatasannya, beliau terpaksa menjalana 50 butir kesepakatan (LoI) antara pemerintah Indonesia dengan IMF, sehingga penangganan krisis ekonomi di Indonesia pada hakikatnya lebih pada penyembuhan dengan “obat generik”, bukan penyembuhan ekonomi “terapis” ataupun “obat tradisional”. Sehingga ketika meninggalkan tampuk kekuasaan, Indonesia masih rapuh.

Disisi lain, Habibie masih sangat mempercayai tokoh-tokoh Orba duduk di kabinetnya, padahal masyarakat menuntut reformasi. Dan tampaknya, Habibie memang menempatkan dirinya sebagai Presiden Transisi, bukan Presiden yang Reformis.

Habibie : Cendekiawan Muslim
Kekuasaan adalah amanah dan titipan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bagi mereka yang percaya atas eksistensi-Nya. Bagi mereka yang tidak percaya atas eksistensi-Nya, kekuasaan adalah amanah dan titipan rakyat. Pemilik kekuasaan tersebut, setiap saat dapat mengambil kembali milik Nya dengan cara apa saja.

(Habibie : Detik Detik yang Menentukan, halaman 31)
Selain memiliki kecerdasan yang tinggi (mungkin orang terjenius dari Indonesia), Habibie dikenal sebagai cendekiawan muslim yang taat sekaligus reformis. Dalam menghadapi berbagai kesulitan, Habibie tidak luput dari do’a dan sholat untuk mendapat petunjuk atau ilham. Mendapat jabatan sebagai Presiden bagi Habibie merupakan amanah dan titipan dari Allah untuk mengabdi dengan sepenuh hati.

Meskipun tidak terjun dalam dunia politik dan kekuasaan, Habibie tetap memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia dengan mendirikan The Habibie Centre pada 10 November 1999. Habibie Center merupakan organisasi yang berusaha memajukan proses modernisasi dan demokratisasi di Indonesia yang didasarkan pada moralitas dan integritas budaya dan nilai-nilai agama. Ada dua misi utama Habibie centre yakni (1) menciptakan masyarakat demokratis secara kultural dan struktural yang mengakui, menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta mengkaji dan mengangkat isu-isu perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia, dan (2) memajukan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dan usaha sosialisasi teknologi. Beberapa kegiatan yang dikenal luas oleh masyarakat dari Habibie Centre yakni seminar, pemberian beasiswa dalam dan luar negeri, Habibie Award serta diskusi mengenai peningkatan SDM maupun IPTEK.

Selain mendirian The Habibie Centre, Habibie juga berjasa dalam pendirian Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 7 Desember 1990 atas persetujuan Soeharto. ICMI merupakan wahana menampung cendekiawan-cendekiawan muslim untuk bersama-sama berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat. Pada awalnya, ICMI didirikan untuk menampung aspirasi pengusaha non-China yang benci akan kekayaan dan pengaruh dari keluarga etnis China yang kaya. ICMI mempunyai bank sendiri dan koran harian yang diberi nama Republika. Banyak umat muslim yang ikut terdaftar dalam keanggotaan ICMI termasuk cendekiawan pengkritik pemerintah Soeharto yakni (Alm) Prof. Nurcholish Majid dan Prof. Amien Rais.

Kritikan Untuk Seorang Habibie ketika Menjadi Presiden
Tidak ada gading yang tidak tidak retak, begitu juga halnya pada diri BJ Habibie. Ada beberapa kepribadian dan sikap/kebijakan BJ Habibie khususnya di masa pemerintahannya yang kontroversial dan dianggap buruk. Dibidang kepribadian, BJ Habibie dikenal sebagai orang yang kurang bisa dikritik (langsung reaktif), meskipun disisi lain beliau sangat menghargai pendapat orang lain, dan senang berdebat. Hal ini sangat mungkin disebabkan karena beliau terlampu jenius, terlalu cerdas. Salah satunya adalah kengototan Menristek BJ Habibie membeli 36 kapal perang bekas Jerman Timur pada 1992. Padahal terjadi pembengkakan pembelian kapal perang bekas dari USD 12.7 juta menjadi USD 1.1 miliar.

Ketika menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto, banyak orang berharap agar BJ Habibie dapat bertindak tegas kepada Pak Harto yang diduga melakukan KKN, setidaknya gurita KKN di Cendana dan kroni Soeharto lainnya. Namun, selama menjadi Presiden RI, BJ Habibie tidak pernah memeriksa Soeharto. Pres Habibie dianggap memasang badan melindungi Soeharto sampai-sampai Jam Intel Kejagung Mayjen (Purn) Syamsal Djalal dipecat. Menurut pengakuan mantan Jam Intel Kejagung Syamsul Djalal, ia dipecat lantaran mengusulkan agar Pak Harto secepatnya dibawah ke pengadilan. Bisa dimaklumi pula bahwa Habibie dalam posisi dilematis, karena bagaimanapun Pak Harto adalah salah satu gurunya.

Hal lain yang menjadi catatan hitam Pak Habibie adalah penangangan kasus Bank Bali. Presiden BJ Habibie dianggap kurang serius menangani kasus yang melibatkan orang-orang yang dekat dengan Habibie. Mereka yang disebut-sebut terlibat dalam skandal Bank Bali diantaranya adalah Timmy Habibie (adik kandung Habibie), AA Baramuli (Ketua DPA), Setya Novanto (Wa.Bendara Golkar) dan Tanri Abeng. Dikalangan pengusaha, terlibat konglomerat hitam Djoko Tjandra yang selama ini dekat dengan petinggi Golkar.

Penutup
Setelah tulisan biografi Habibie yang “super panjang” ini, saya akan mengakhiri ceritera ini dengan beberapa poin harapan.

Semoga “Habibie-Habibie” baru yang genius bermunculan di seantero nusantara sehingga Indonesia tidak hanya menjadi “penonton” atau konsumen atas produk-produk berteknologi
Semoga generasi muda bangsa Indonesia memiliki semangat teknopreneur yang minimal sama dengan semangat Habibie dalam mengembangkan industri-industri strategis. Dan harapannya, orang-orang pintar dan cerdas Indonesia dapat memberikan karyanya bagi perkembangan industri Indonesia, bukan menghabiskan seluruh hidupnya di perusahaan asing.
Para calon pemimpin dan para politisi partai perlu bercermin diri dan cobalah insaf agar “tidak gila kekuasaan”, dan ketika memegang kekuasaan jangan serakah (KKN) dan sombong.
Saya bangga dengan sikap Habibie yang tidak mencalonkan diri sebagai presiden, namun beliau tetap memberikan kontribusi nyata melalui berbagai organisasinya seperti The Habibie Centre serta siap selalu memberikan masukan dan bimbingan bagi para politisi/penguasa melalui berbagai dialog atau seminar.

Semoga Habibie terus memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaganya bagi bangsa Indonesia dan selalu dikarunia fisik yang sehat.

(Sumber: ech-nusantaraku 2 April 2009)

Referensi :
BJ Habibie.2006. Detik-Detik yang Menentukan. THC Mandiri : Jakarta (recommended)
A. Makmur Makka. A True Life of Habibie. Pustaka Iman : Bandung (recommended)
Wawancara Habibie di Impact (Youtube) (recommended)
BJ Habibie – Biografi Tokoh Indonesia
Wikiepedia – BJ Habibie Profile
BBC : BJ Habibie Profile

Biografi Gus Dur

Gus Dur
 Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid adalah seorang ulama NU yang sangat disegani. Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden RI ke 4 menggantikan Presiden BJ Habibie.
Gus Dur dilahirkan di Denanyar, Jombang-Jawa Timur pada tanggal 4 Sya’ban tepatnya 7 September 1940. Gus Dur terlahir dengan nama Abdurrahman Addakhil, yang berarti Sang Penakluk. Namun kemudian nama beliau diganti menjadi Abdurrahman Wahid. Sedangkan nama panggilannya adalah Gus Dur. Gus artinya mas atau abang.
Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Beliau terlahir dari kalangan kyai. Kakek dari ayahnya adalah KH Hasyim Asyari seorang ulama terkemuka dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia dan Kakek dari ibunya adalah KH Bisri Syansuri.


Ayah Gus Dur adalah KH Wahid Hasyim adalah menteri agama pada tahun 1949 sedangkan ibunya bernama Hj. Sholehah. Gus Dur sendiri masih berdarah Tionghoa, beliau adalah keturunan Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.
Saudara Gus Dur yang lain bernama Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat orang anak perempuan yang bernama Alisa, Yenny, Anita dan Inayah.
Gus Dur dibesarkan di lingkungan pesantren yang sarat akan nilai-nilai agama Islam, beliau sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Ahzar Mesir dan Universitas Baghdad di Irak.
Gus Dur sangat aktif dalam berorganisasi. Sejak masih kuliah ia sudah terlibat denagn organisasi seperti Asosiasi Pelajar Indonesia dan aktif menulis di majalah yang diterbitkan asosiasi tersebut.
Gus Dur dan NU

Awal keterlibatan Gus Dur denagn organisasi k memasukkan kurikulum dari pemeNU adalah ketika beliau pulang ke tanah air dan mendapati kondisi pesantren yang begitu memprihatinkan. Saat itu pemerintah tidak mau ikut serta membangun prasarana pesantren karena kurikulum pesantren tidak memasukkan kurikulum dari pemerintah.
Dari situlah Gus Dur terpanggil untuk aktif berperan serta membangun pesantren. Beliau masih tetap aktif menulis di surat kabar. Tulisan beliau diterima oleh kalangan luas. Dari situlah beliau akhirnya sering diundang ceramah dan mengisi kuliah tamu. Nama beliau semakin dikenal sebagai komentator sosial.
Gus Dur kemudian ditunjuk menjadi Dekan Fakultas Praktek dan Kepercayaan Islam. Selain itu mengingat latar belakangnya,  beliau juga didaulat menjadi Dewan Penasehat Agama NU.
Tahun 1982, beliau aktif berkampanye untuk PPP, partai berbasis Islam gabungan dari empat partai Islam lainnya termasuk NU. Gus Dur yang saat itu dinilai terlalu vokal, sempat di tangkap aparat, namun ia selalu bisa bebas karena kedekatannya dengan Benny Mordani.
Saat mengetahui bahwa NU dalah organisasi yang termasuk stagnan, Gus Dur tidak hanya diam , beliau terlibat aktif untuk menghidupkan NU. Slah satunya dengan mendiskusikan sebab kestagnanan NU. Akhirnya dicapai kesepakatan bahwa pemimpin NU saat itu yaitu Idham Chalid harus mengundurkan diri. Akhirnya Idham Chalid bersedia mundur.
Setelah itu NU memilih ketuanya dan Gus Dur terpilih sebagai ketua NU yang baru.
Ikut Serta Dalam Reformasi Indonesia

Pada tahun 1998 terjadilah demonstrasi besar-besaran yang menuntut Presiden Soeharto mundur. Hal itu dipicu oleh krisis finansial yang melanda Asia saat itu.
Gus Dur bersama Amien Rais dan Megawati Soekarnoputri emnjadi tokoh yang paling disorot saat itu karena ikut menyetujui dan mendukung jalannya reformasi sehingga ketiga tokoh itu dijuluki sebagai tokoh reformasi Indonesia.
Pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Dengan mundurnya Soeharto, kepemimpinan negara beralih ke BJ Habibie yang saat itu menjadi wakil Soeharto.
Salah satu dampak jatuhnya Soeharto adalah pembentukan partai politik baru. Di bawah rezim Soeharto, hanya terdapat tiga partai politik: Golkar, PPP dan PDI. Dengan jatuhnya Soeharto, partai-partai politik mulai terbentuk, dengan yang paling penting adalah Partai Amanat Nasional (PAN) bentukan Amien dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) bentukan Megawati. 
Pada Juni 1998, banyak orang dari komunitas NU meminta Gus Dur membentuk partai politik baru. Ia tidak langsung mengimplementasikan ide tersebut. Namun pada Juli 1998 Gus Dur mulai menanggapi ide tersebut karena mendirikan partai politik merupakan satu-satunya cara untuk melawan Golkar dalam pemilihan umum. Gus Dur menyetujui pembentukan PKB dan menjadi Ketua Dewan Penasehat dengan Matori Abdul Djalil sebagai ketua partai. Meskipun partai tersebut didominasi anggota NU, Gus Dur menyatakan bahwa partai tersebut terbuka untuk semua orang.
Pada November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, Gus Dur, bersama dengan Megawati, Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan komitmen mereka untuk reformasi. Pada 7 Februari 1999, PKB secara resmi menyatakan Gus Dur sebagai kandidat pemilihan presiden.
Gus Dur Terpilih Menjadi Presiden RI ke 4
Presiden Abdurrahman Wahid

Pada Juni 1999, partai PKB ikut serta dalam arena pemilu legislatif. PKB memenangkan 12% suara dengan PDI-P memenangkan 33% suara. Dengan kemenangan partainya, Megawati memperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden pada Sidang Umum MPR. Namun, PDI-P tidak memiliki kursi mayoritas penuh, sehingga membentuk aliansi dengan PKB. Pada Juli, Amien Rais membentuk Poros Tengah, koalisi partai-partai Muslim. Poros Tengah mulai menominasikan Gus Dur sebagai kandidat ketiga pada pemilihan presiden dan komitmen PKB terhadap PDI-P mulai berubah.
Pada 7 Oktober 1999, Amien dan Poros Tengah secara resmi menyatakan Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden. Pada 19 Oktober 1999, MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie dan ia mundur dari pemilihan presiden. Beberapa saat kemudian, Akbar Tanjung, ketua Golkar dan ketuaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan Golkar akan mendukung Gus Dur. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali berkumpul dan mulai memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara.
Tidak senang karena calon mereka gagal memenangkan pemilihan, pendukung Megawati mengamuk dan Gus Dur menyadari bahwa Megawati harus terpilih sebagai wakil presiden. Setelah meyakinkan jendral Wiranto untuk tidak ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan membuat PKB mendukung Megawati, Gus Dur pun berhasil meyakinkan Megawati untuk ikut serta. Pada 21 Oktober 1999, Megawati ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan mengalahkan Hamzah Haz dari PPP.
Turunnya Gus Dur Dari Kursi Kepresidenan

Pada 1 Februari, DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadap Gus Dur. Di Jakarta, oposisi Gus Dur turun menuduhnya mendorong protes tersebut. Gus Dur membantah dan pergi untuk berbicara dengan demonstran di Pasuruan. Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya. Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus.
Yudhoyono menolak dan Gus Dur memberhentikannya dari jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001. Namun dekret tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri.
Meninggalnya Gus Dur

Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke. Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya. 
Beliau meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi penyakit tersebut, yang dideritanya sejak lama. Sebelum wafat ia harus menjalani hemodialisis(cuci darah) rutin. Menurut Salahuddin Wahid adiknya, Gus Dur wafat akibat sumbatan pada arteri. Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.
Gelar Yang Diterima Gus Dur

Gus Dur juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari berbagai lembaga pendidikan:
•             Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (2000)
•             Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000)
•             Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Perancis (2000)
•             Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (2000)
•             Doktor Kehormatan dari Universitas Twente, Belanda (2000)
•             Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, India (2000)
•             Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (2002)
•             Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Universitas Netanya, Israel (2003)
•             Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (2003)
•             Doktor Kehormatan dari Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (2003)
Humor Gus Dur

Gus Dur adalah tokoh masyarakat dan satu-satunya Presiden RI yang sangat santai dalam menanggapi isu-isu yang ada di masyarakat ataupun negara bahkan pernyataannya sering membuat orang terpingkal. Berikut ini adalah beberapa humor Gus Dur yang akan membuat pembaca terpingkal-pingkal
1.MENYENGSARAKAN ANGGOTA DPR
SUATU hari di negara antah berantah, muncul suatu kebijakan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya di negara lain.
Kebijakan itu yakni, setiap orang yang berstatus wakil dinaikkan pangkatnya. Wakil presiden jadi presiden, wakil direktur menjadi direktur, wakil komandan menjadi komandan wakil gubernur menjadi gubernur, wakil RT menjadi ketua RT dan seterusnya. Yang penting dalam program ini tidak ada penggusuran posisi. Perkara ada posisi ganda, itu bisa diatur dalam pembagian tugasnya.
Masalah pembengkakan anggaran, semua ditanggung oleh negara. Sesudah mantap dengan rencana itu, diajukanlah program ini ke DPR untuk mendapatkan persetujuan mereka. Ternyata mereka menolak. Betul-betul menolak keras. Bahkan, ditolak mentah-mentah dengan sangat keras.
Alasannya, program ini menyengsarakan anggota DPR. Bayangkan, mereka akan berubah status dari wakil rakyat menjadi rakyat.
2. NYEBUT BANG…….. !
PENAMPILAN Gus Dur ketika memberikan pengantar pidato kenegaraan menyambut HUT ke-55 Kemerdekaan RI di Sidang Paripurna DPR Agustus 2000, jauh berbeda dibanding saat ia hadir di tempat yang sama untuk menjawab interpelasi DPR. Kali ini dia tampak tegang. Wajahnya agak cemberut.
Namun segala ketegangan akhirnya cair juga. Para anggota DPR malah beberapa kali dibuat terpingkal-pingkal oleh guyonannya.
Di tengah-tengah pidato tanpa teks itu, Gus Dur bercerita tentang seorang kondektur bus asal Sumatera Utara yang bergelantungan di pintu bus. Ketika bus melaju kencang, rupanya sopir bus tak tahu kalau sang kondektur terjatuh kesenggol bus lain. Sang kondektur pun jatuh tersungkur. Kepalanya langsung membentur jalan dan retak. Napasnya sudah Senin Kemis terputus-putus.
Saat itulah datang seorang Betawi yang mencoba menolong kondetktur yang sekarat itu.
“Bang nyebut bang, nyebut,” katanya sambil mendekatkan mulutnya ke telinga kanan kondektur itu.
Maksud orang Betawi ini, agar kondektur yang sekarat tadi menyebut kalimat Syahadat La ilaha ilallah, sebelum meninggal. Tapi karena kondektur tadi bukan orang Islam, dia mengaitkan permintaan nyebut tadi dengan profesinya.
Maka sesaat sebelum menghembuskan napas terakhirnya, sang kondektur tadi sempat menyebut, “Blo..M-Depo….Blo M-Depo…”
3. JIHAD DAN JAHID
AMBON bergejolak. Kerusuhan belum juga reda setelah dua tahun berlangsung. Sebagian masyarakat pun berdemonstrasi di depan Istana Presiden.
Presiden kala itu dijabat oleh Gus Dur, yang telah wafat pada 30 Desember 2009.
Mereka dengan mengatasnamakan kepentingan umat Islam, meminta pemerintah segera menyelesaikan kasus Maluku, yang belum juga tampak tanda-tanda akan reda. Mereka mengancam, kalau pemerintah tidak tidak bisa bisa menyelesaikan kasus itu, mereka akan pergi berjihad ke kota di Indonesia Timur itu.
Melihat massa yang berdemonstrasi begitu banyak, di depan Istana pula, Gus Dur mempersilahkan wakil mereka untuk berdialog di dalam Istana.
Dalam dialog yang berlangsung, rupanya titik temu sulit tercapai. Bahkan sesekali terdengar suara keras dari luar ruangan tempat pembicara mereka. Rupanya demonstran bersikeras akan tetap berjihad ke Ambon.
Pertemuan yang hanya berlangsung beberapa menit itu, lantaran tegangnya suasana, akhirnya bubar tanpa kesepakatan apa-apa.
Dua hari kemudian, kepada sejumlah tamu yang berkunjung ke Istana. Presiden Gus Dur menceritakan peristiwa itu. Dia lalu menyatakan, pemerintah akan bertindak tegas.
“Saya tidak perduli,” tandas Gus Dur.
“Yang Kristen kek, yang Islam kek , kalau menggagu keamanan akan kita tindak. Mau jihad kek, mau jahid kek, kalau mengganggu akan ditangkap!”
Para tamunya hanya terngaga saja, tak sempat bertanya. Mestinya mereka boleh tanya, “Kalau jihad sih kita sudah paham. Tapi jahid itu apa artinya Gus?
4. TK ABDURRAHMAN WAHID
Setelah Gus Dur meninggal dunia, banyak pihak yang mengusulkan agar namanya diabadikan sebagai nama antara lain pada universitas, museum, nama jalan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa mantan Presiden RI tersebut.
Misalnya Universitas Abdurrahman Wahid di Jakarta, Museum Gus Dur di Jombang, Jalan Abdurrahman Wahid di Surabya, serta Wahid Institute.
Maraknya perbincangan itu membuat pengurus LTMI PBNU Mukhlas teringat dengan humor Gus Dur waktu berkunjung ke Jombang.
Di tempat kelahirannya itu, kata Mukhlas, Gus Dur pernah bercerita bahwa nama kakeknya telah diabadikan menjadi nama universitas, yaitu Institut Keislaman Hasyim Asy’ari (IKAHA) Tebuireng.
Sementara nama ayahnya telah diabadikan menjadi nama SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng dan SMP A. Wahid Hasyim. Nah berarti saya nanti cuma kebagian TK Abdurrahman Wahid, ujar Gus Dur, seperti ditirukan Mukhlas.
5. GUS DUR DAN MEGAWATI TERNYATA SAUDARA LHO….
DALAM dialog TVRI, yang dipandu Garin Nugroho dan Usi Karundeng, saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur ditanya tentang hubungannya yang memburuk dengan Megawati. Gus Dur pun membantahnya.
Sebab, kata dia, dirinya dan Megawati masih kerabat cukup dekat. Loh ini benar-benar berita baru. Dari mana asal-usul hubungan kekerabatnnya itu?
“Lah Megawati itu kan anaknya Bung Karno,” jawab Gus Dur, tentu semua orang sudah tahu. “Lah Bung Karno itu siapa? Kan keturunan Raden Patah (Raja pertama kerajaan Islam Demak) Saya sendiri siapa? Saya ini keturunan adiknya Raden Patah,” imbuhnya.
Tentu saja pernyataan ini membuat pekerjaan besar para sejarahwan Indonesia, untuk mengecek kebenaran info dari Gus Dur itu. Yang jelas jajaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sendiri sungguh tak paham ihwal hubungan darah Gus Dur dan Megawati ini.
Seorang tokoh PKB, saat ditanya wartawan di Gedung DPR sambil mengangkat tangan mengaku, “Wah soal ini saya tidak tahu menahu,” dan buru-buru melangkah pergi, khawatir diminta penjelasan mengenai ketidaktahuannya itu.
6. JANGAN DIMASUKIN AKAL, TAPI MASUKIN KERTAS DONK…..
CERITA ini sudah lama, sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor satu di PBNU. Kantor PBNU waktu itu baru saja dilengkapi dengan mesin faksimili.
Hari itu, Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU kala itu) tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur. Di saat bersamaan mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya. Mereka bertiga jadi memperhatikan mesin canggih itu.
“Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa diterima persis di sana?” tanya rekan Gus Dur terheran-heran.
Arifin menjawab yakin, “Lah iya no!”
Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk. Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja.
“Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk di akal ya,” komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.
spontan Gus Dur langsung nyeletuk, “Ya jangan dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo,” jawab ringan Gus Dur menggunakan dialek Jawa.
7. OOOOOOH….. INTERNET
Suatu kali ada Kiai Madura yang membanggakan pembangunan pesantrennya kepada Gus Dur.
“Wah.. pesantren saya sudah jadi. Lengkap, bangunannya luas, bertingkat.” Katanya dengan wajah bangga. “Kapan-kapan Gus Dur harus ke sana. Soalnya sudah lengkap dengan eternit!” tambahnya.
“Eternit?” tanya Gus Dur sambil berfikir, setiap bangunan kan memang perlu eternit.
“Payah moso enggak ngerti. Itu loh yang pakai komputer…!”
“Ohhh.. internet,” jawab Gus Dur bersama-sama beberapa orang yang hadir sambil tertawa.
8. TAROWEH DISKON
PADA masa kekuasaan Presiden Habibie, Gus Dur pernah mampir ke rumah Pak Harto di Cendana. Gus Dur mengajak seorang yang disebut dengan “kiai kampung” dari Metro, Lampung Tengah.
Waktu itu bulan puasa.Setelah berbuka dan omong-omong seperlunya, Pak Harto nyeletuk, “Gus Dur dan Pak Kiai ini bakal sampai malam kan di sini?”“O tidak,” jawab Gus Dur. “Saya harus segera pergi, karena ada janji dengan Gus Joyo, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tapi Pak Kiai ini biar tinggal di sini. Maksudnya buat ngimami (menjadi imam) salat taraweh, kan?”Pak Harto manggut-manggut.
“Tapi,” lanjut Gus Dur, “Sebelumnya perlu ada klarifikasi dulu?”
“Klarifikasi apa?” tanya Pak Harto.
“Harus jelas dulu, Tarawihnya mau pakai gaya NU? Kalau NU lama bagaimana, kalau NU baru bagaimana?” tanya Pak Harto makin heran.
“Loh apa ada macam-macam gaya NU? Kalau gaya NU lama, tarawihnya 23 rakaat. Gaya NU baru, diskon 60 persen (11 rakaat)!”
Pak Harto cuma ketawa, karena tidak terlalu paham. Dan Pak Kiai nyeletuk, “Iya, deh. Diskon 60 persen pun nggak apa-apa,”
Harap diketahui, “Tarawih diskon” menjadi 11 rakaat itu adalah gaya Muhammadiyah.Keluarga Pak Harto sendiri disebut orang “Hidup dengan cara Muhammadiyah, mati dengan cara NU”. Sebab, Pak Harto pernah mengaku bahwa dia semasa sekolah di Yogyakarta belajar di SMP Muhammadiyah (jadi “berakidah” Muhammadiyah). 
Tapi ketika Bu Tien meninggal, rumahnya di Cendana sibuk dengan macam-macam tahlilan (tiga hari, tujuh hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya), yang merupakan trade mark NU.
Jadi kalau Gus Dur menawarkan “Tarawih diskon” 11 rakaat itu, Pak Harto dengan senang hati menerima saja. Itu artinya kembali ke “khittah”.
9. KEPUTUSAN RAPAT
Saat masih berada di bangku sekolah, Gus Dur memang terkenal sebagai anak yang usil bin jail.Pernah suatu kali dia berusaha mengerjai guru Bahasa Inggrisnya, dengan seember air, yang digantung di pintu kamar mandi di sekolahnya. Karuan saja, saat sang guru hendak membuka pintu, “Byuur!” basah kuyuplah sang guru asal Batak tersebut.Namun ketika sang guru bertanya, “Siapa yang punya ide untuk menaruh ember itu di situ?”Sambil menahan tawa Gus Dur menjawab, “Awalnya memang saya yang punya ide Bu. Tetapi kemudian sudah menjadi keputusan rapat.”
10. TAK JAWAB SMS, KARENA TULISANNYA JELEK
Suatu ketika Gus Dur membagi-bagikan handphone kepada sejumlah kiai NU. Tentu saja para kiai ini agak kikuk dengan teknologi telepon genggam itu.Karena merasa sejumlah kiai koleganya sudah mendapatkan handphone, Gus Dur pun dengan mudah menghubungi mereka lewat telepon genggam tersebut.
Pada satu kesempatan, Gus Dur meminta kepada asistennya untuk mengirimkan SMS ke salah seorang kiai. Namun, lama ditunggu, jawaban dari sang kiai tak kunjung didapat. Alhasil Gus Dur pun menelepon sang kiai.
“Pak kiai, kalau ada SMS dari umat mbok ya dijawab,” kata Gus Dur.Lantas dengan polosnya sang kiai menjawab, “Waduh Gus, saya nggak nulis di handphone ini, soalnya tulisan saya jelek.”
11. CERITA GUS DUR SOAL NAIK KERETA
Setelah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk berpergian jauh menggunakan kereta api.
“Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” ledek si dokter.
“Anda jangan meremehkan, kereta itu cepet banget loh!” jawab mantan Presiden RI ke-4 itu.
“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?” tanya dokter.
“Oho.. Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat,” kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini.
“Anda mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api,” cecar sang dokter.
“Wah, Anda salah. Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat,” jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter
12. PENGALAMAN GUS DUR NAIK HAJI
Gus Dur seperti tidak pernah kehabisan cerita, khususnya yang bernada sindiran politik. Menurut dia, ada kejadian menarik di masa pemerintah Orde Baru.Suatu kali Presiden Soeharto berangkat ke Mekkah untuk berhaji. Karena yang pegi seorang persiden, tentu sejumlah menteri harus ikut mendampingi. 
Salah satunya “peminta pertunjuk” yang paling rajin, Menteri Penerangan Harmoko.Setelah melewati beberapa ritual haji, rombongan Soeharto pun melaksanakan jumrah, yakni simbol untuk mengusir setan dengan cara melempar batu ke sebuah tiang mirip patung. Di sini lah muncul masalah, terutama bagi Harmoko.
Beberapa kali batu yang dilemparkannya selau berbalik menghantam jidatnya. “Wah kenapa jadi begini ya?” cerita Gus Dus menuturkan pernyataan Harmoko yang saat itu tampak gemetar karena takut.
Lalu Harmoko pindah posisi. Hasilnya sama saja, batu yang dilemparnya seperti ada yang melempar balik ke arah dirinya. Setelah tujuh kali lemparan hasilnya selalu sama, Harmoko pun menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari-cari posisi presiden untuk “minta petunjuk”. Setelah ketemu, lalu dengan lega ia tergopoh-gopoh menghampiri Bapak Presiden.
Namun, sebelum sampai di hadapan Soeharto, ia turut mendengar bisikan “Hai manuia, sesama setan jangan saling lempar.”
hehehe.....Itulah Gus Dur. Selain sosoknya yang rendah hati dan soleh, beliau juga sangat humoris dan merakyat, SUATU PEMIMPIN YANG AMAT KAMI RINDUKAN. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates